Rabu, 01 September 2010

My Country : RI - Malaysia, we suppoused to be a good brotherhood

speech soekarno about malaysia



Malaysia sebagai 'adik bungsu' dari Rumpun yang mana Indonesia sebagai negara tertua mungkin bisa dibilang lebih maju dari Indonesia, namun pada awalnya justru mereka (Malaysia) yang mengikuti pola kebudayaan dan kenegaraan Indonesia.

Malaysia sebagai negara kerjaaan yang tidak pernah merasa merebut kemerdekaan negaranya mungkin merasa lebih dari Indonesia, tapi bukan berarti Malaysia bisa berbuat seenaknya terhadap Bangsa Indonesia.

Tanggal 6 September 2010 nanti, merupakan hari perundingan kejelasan hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia yang juga akan membahas seputar perbatasan.

Jikalau mau dirinci mungkin beberapa peristiwa berikut bisa membuat kita semakin berkurang rasa hormat kita terhadap bangsa kerajaan yang tidak pernah merasakan perjuangan merebut kemerdekaan bangsanya itu, Malaysia, antara lain :
1. Perebutan Pulau Sipadan dan Ligitan, yang notabene merupakan wilayah Indonesia
2. Hampir setiap TKI / TKW yang berangkat kerja ke Malaysia pulang ke Indonesia
dengan oleh-oleh luka dan bahkan tinggal nama (meninggal)
3. Mengakui / menjiplak karya anak bangsa baik lagu, musik dan lirik dengan sama,
dan hampir jarang untuk meminta maaf.
4. Memandang rendah Bangsa Indonesia dengan penyebutan "Indon" yg bermaksud pembantu.
5. Mencuri hasil laut Indonesia
6. Menangkap, menelanjangi, dan memukuli Staff Dinas Kelautan yg sedang mengamankan
perbatasan wilayah, kemudian dipakaikan pakaian seperti nelayan....lalu dibarter
dengan nelayan mereka yg tertangkap di Indonesia yang jelas-jelas melakukan
tindak pencurian hasil laut.

Apakah itu semua yang diartikan sebagai hubungan baik???
Apakah itu semua hubungan antara saudara tua dan saudara muda?
Lalu kemana rasa persaudaraan serumpun yg dulu mereka (Malaysia) gembor-gemborkan.

Namun, dibalik semua itu, di Bulan Ramadhan yang mendekati Iedul Fitri ini sudah sepatutnya hubungan baik dan benefit yang selama ini berlangsung antara Malaysia dan Indonesia dapat terjalin dengan sangat baik, bijaksana dan TEGAS. Sehingga Iedul Fitri dan pertemuan tanggal 6 September 2010 nanti menjadi ajang Silaturrahim yang "win-win sollution".

Pelajaran bagi kita adalah :
1. Perbatasan wilayah yang selama ini terkesan 'luput' dari perhatian warga negara
menjadi sangat penting dan merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya TNI
semata.
2. Mari bersama-sama mengenal, mencintai dan melestarikan budaya suku bangsa kita
masing-masing di Indonesia dan kita harus berani untuk menunjukkan serta
mempertunjukkan kesenian kita di mata dunia, agar mereka mengenal dengan seksama
seni asli budaya NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
3. Bersama-sama kita dukung Dinas Pariwisata untuk konsisten Mendaftarkan Hak Paten
dari Kesenian Indonesia, Benda Adat Kesenian Indonesia, Alat musik khas
Indonesia, menu khas makanan Indonesia, dan apapun yg tampak terutama wilayah
Indonesia.
4. Mari bersama-sama kita mencintai, menggunakan dan bangga akan produk lokal dan
nasional dari bangsa Indonesia. Sesungguhnya banyak barang kita yg diimport ke
luar negeri dan menjadi keunikan yang tidak tertandingi.
5. Anarkis, kekerasan, peperangan bukanlah jalan terbaik baik bagi keutuhan bangsa
maupun bagi perkembangan bangsa Indonesia. Masih ada jalan negosiasi politik yg
persuasif untuk dilakukan dengan perjanjian mengikat yang tegas.
6. Menghormati bangsa lain atau negara lain bukan berarti kita harus tunduk, tetapi
kita harus tegas akan norma dan peraturan yang tertanam di negara & bangsa kita.

HIDUPLAH INDONESIA RAYA....

/fdy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar