Rabu, 16 Januari 2013

JAN : REALIGI



Kenapa Tidak Kau Berikan Gelas Itu?
 Pernah suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fisabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah nampak Aisyah r.a sudah menunggu dengan penuh kangen. Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa. Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga di tengah kota Madinah. Aisyah r.a dengan sukacita menyambut kedatangan suami tercinta.
Tiba Rasulullah SAW di rumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah di belakang rumah sibuk membuat minuman untuk Sang suami. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW. Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba-tiba Aisyah berkata: “ Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu. Dan Aisyah bertanya lagi: "Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sedikit air yang tersisa di gelas itu. 
Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu. Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam bukan gula. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah.
Itulah sebagian dari banyaknya kemuliaan akhlak Rasulullah SAW. Dia memaklumi kesalahan yang dilakukan oleh istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar. Rasulullah SAW memberi kita teladan bahwasanya akhlak yang mulia bisa kita mulai dari lingkungan terdekat dengan kita. 
Sebuah hadits menyebutkan, “Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya.”
Semoga kita diberi taufik untuk bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW.
آمِيْـن يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
 ===================================================================

RUWATAN VS KEKUATAN ALLOH SWT
 

Mobil "Ferrari" Tucuxi mengalami kecelakaan setelah menjalani acara ruwatan 'tolak bala' di solo, bagaimana pandangan Islam ?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ
“Patut engkau tahu bahwa apa yang ditakdirkan akan menimpamu tidak akan luput darimu dan apa yang ditakdirkan luput darimu tidak akan menimpamu.” (HR. Abu Daud no. 4699 dan Ahmad 5: 185, shahih kata Syaikh Al Albani).
Sebagaimana kita dapat renungkan dalam ayat,
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ (53) ثُمَّ إِذَا كَشَفَ الضُّرَّ عَنْكُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِنْكُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ (54)
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Allah dengan (yang lain)” (QS. An Nahl: 53-54).
 
====================================================================== 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar