Minggu, 12 Mei 2013

April : Inspiring Notes 'Kisah Roti Gosong'

Kisah Sebuah Roti Gosong

Ketika saya masih anak2, ibu suka membuatkan sarapan dan makan malam untuk kami. Pada suatu malam, setelah ibu membuat sarapan, dan bekerja keras sepanjang hari. Malamnya ibu menghidangkan sebuah piring berisi telur, saus dan roti panggang yang gosong di depan meja ayah.
Saya sangat ingat karena saat itu saya menunggu apa reaksi dari ayah. Akan tetapi, yang dilakukan ayah adalah mengambil roti panggang itu, tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya di sekolah dan aktivitas ibu sepanjang hari. Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya melihatnya mengoleskan mentega dan selai pada roti panggang itu dan menikmati setiap gigitannya.
Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendengar ibu meminta maaf pada ayah karena roti panggang yang gosong itu. Dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan: “Sayang, aku suka roti panggang yang gosong”. Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur pada ayah.
Saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai roti panggang gosong. Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata, “Lina, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar lelah. Jadi sepotong roti panggang yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun”.
Apa yang saya pelajari di tahun-tahun berikutnya adalah belajar untuk menerima kesalahan orang lain, dan memilih untuk merayakan perbedaannya . Dimana hal ini menjadi salah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi.
Salam Inspirasi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar